Masalah
kesehatan akhir-akhir ini beragam dan banyak pula akar penyebabnya. Dari jenis
penyakit yang bermula dari gangguan pada sistem dan organ serta oleh beberapa
jenis faktor lain; seperti lingkungan dan kepercayaan turun temurun. Ditinjau
dari persoalan yang saat ini banyak diperbincangkan, penyakit biomedis muncul
tetapi tetap mengacu pada aspek dalam kerangka untuk dimensi sosial, psikologis,
dan perilaku penyakit itu. Ini menjadi tujuan utama untuk penelitian, bahan
pengajaran, dan pola tindakan dalam keperawatan untuk meningkatkan mutu
kesehatan saat ini. Model biomedical dalam kesehatan
masih dominan tetapi masih belum cukup untuk memberikan dasar untuk memahami
factor-faktor penentu penyakit, medical harus memperhitungkan dimana pasien,
kontek sosialnya dimana ia tinggal, system masyarakat yang dibuat oleh
masyarakat yang berhubungan pada efek penyakit, juga bagi ilmuwan dalam system
kesehatan, dari hal-hal tersebut membutuhkan model dari konsep Biopsikososial.
Para
ahli medis cenderung masih mengandalkan obat-obatan sebagai “pembunuh” penyakit
dan saat ini sudah tidak asing jika banyak masyarakat memiliki persersi bahwa
suatu penyakit tertentu akan sembuh jika diberi suatu obat tertentu. Ini
menjadi kontras jika kita melihat pada para pelaku yang mempunyai dasar
pengobatan melalui terapis. Keduanya memiliki diagnosa dan hipotesis
sendiri-sendiri dengan intervensinya yang pasti berbeda diantara keduanya.
Namun, masalah dasar penyebab serta faktor utama penyakit cenderung tak menjadi
sorotan awal serta hanya menjadi ‘penghias’ dalam mereka melakukan tugas
kerjanya dalam mengobati pasien.
Pemahaman
ini seharusnya kita perbaiki dan mulailah dari kegiatan paling mendasar;
seperti kegiatan prevent mencangkup aspek-aspek utama manusia, investasi pada
kerja sistem-sistem tubuh, serta menjaga kesehatan psikologis masing-masing
individu sendiri. Erat kaitannya jiwa, perasaan serta raga dan lingkungan menuntut
manusia untuk tetap menjaga diri dari gangguan serta serangan penyakit yang
bisa muncul berkenaan dengan BioSosioCultural.